Senin, 18 Maret 2013

Cover


KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN
DI MTsN TEMPURSARI KABUPATEN LUMAJANG



TESIS




Oleh

MUHAMMAD MUSLIM
NIM 10710093











PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2012

Abstrak

Muslim, Muhammad, 2012. Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di  MTsN Tempursari Kabupaten Lumajang. Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Program Studi Manajemen Pendidikan Islam. Pembimbing (I) Prof. Dr. H. Muhaimin, MA (II) Dr. H.M. Samsul Hady, M.Ag.
Kata Kunci : Kepemimpinan Kepala Madrasah, Meningkatkan Kualitas Pendidikan
Studi ini berawal dari pengamatan penulis terhadap fenomena peningkatan kualitas pendidikan di MTsN Tempursari Kabupaten Lumajang yang mengalami perkembangan yang baik dan menjadi salah satu Madrasah yang terpercaya di masyarakat. Mereka tertarik tertarik dengan konsep dan gagasan tentang pengembangan madrasah. Hal ini tidak bisa terlepas dari Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan dalam upayanya menjadikan madrasah ini tetap eksis di tengah tantangan global. Berdasarkan fenomena tersebut, maka jelas bahwa Kepemimpinan Kepala Madrasah sangat besar pengaruhnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah.
Penelitian ini berusaha memaparkan keberadaan Kepala Madrasah dalam perubahan dan pembaharuan pendidikan serta kondisi warga madrasah dalam memahami pentingnya peningkatan kualitas penddidikan, oleh karena itu studi ini diberi judul “Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di MTsN Tempursari Kabupaten Lumajang”. Fokus penelitian ini di tekankan pada sejauh mana peran Kepala Madrasah dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Sebab itu permasalahan di fokuskan sebagai berikut : (1) Bagaimana Gaya Kepemimpinan Kepala MTsN Tempursari dalam meningkatkan kualitas pendidikan (2) Bagaimana Peran Kepala MTsN Dalam Upaya meningkatkan kualitas pendidikan (3) Hambatan-hambatan apa saja yang di alami dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan (4) Bagaimana solusi dalam menghadapi hambatan-hambatan yang dialami.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilalukan memlalui observasi, dokumentasi dan wawancara mendalam. Setelah dilakukan pemeriksaan keabsahannya, data dianalisis dengan cara (1) reduksi data, (2) Penyajian data (3) penarikan kesimpulan.
Dari hasil kajian data diperoleh : Gaya kepemimpinan kepala MTsN Tempursari Kabupaten Lumajang dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, mengunakan gaya demokratis. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala madrasah selalu mengedepankan kerjasama dengan para bawahan. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan pengertian untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Kepala madrasah selalu memberi contoh, selalu memberi dorongan, selalu memupuk rasa kekeluargaan dan persatuan, dan senantiasa berusaha membangun semangat anggota-anggotanya dan selalu berusaha mencari solusi terbaik dalam mengatasi hambatan-hambatan yang dialami madrasah, sehingga program-program madrasah berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diharapkan.

Minggu, 17 Maret 2013

Ciri-ciri Hewan

Unta
  1. Mempunyai punuk tempat menyimpan lemak sebagai cadangan makanan, sehingga unta dapat hidup tanpa makan dalam waktu lama.
  2. Mempunyai kantung air di dalam perutnya yang dapat menampung sejumlah besar air (57 liter), sehingga unta dapat menempuh perjalanan jauh di padang pasir tanpa minum.
  3. Kakinya mempunyai bantalan yang tebal untuk menahan panas dan agar tidak terbenam di pasir saat berjalan.
  4. Memiliki dua baris bulu mata yang panjang, untuk melindungi mata dari pasir dan panas matahari.
  5. Mempunyai lubang hidung yang dapat ditutup rapat, sehingga pasir tidak masuk ke lubang hidung
Burung Hantu
  1. Burung hantu termasuk binatang nokturnal, yaitu binatang yang beraktivitas di malam hari.
  2. Memiliki penglihatan dan pendengaran yang sangat tajam dan peka untuk menemukan mangsanya di malam hari.
  3. Memiliki bulu yang halus dan lembut sehingga tidak terdengar saat terbang, dengan demikian ia dapat menyambar mangsanya secara diam-diam.
  4. Mempunyai leher yang lentur yang dapat berputar 180 derajat, sehingga dapat melihat mangsanya yang ada di belakang.
Kelelawar
  1. Merupakan binatang nocturnal yaitu binatang yang mencari makan atau beraktivitas pada waktu malam, sedangkan pada siang hari untuk tidur.
  2. Mempunyai kulit tipis(yang menyerupai sayap) yang bisa digunakan untuk terbang, sehingga kelelawar merupakan satu-satunya mamalia yang dapat terbang
  3. Mempunyai kemampuan ekolokasi yaitu kemampuan menentukan jarak mangsa ataupun rintangan berdasarkan pantulan bunyi ultrasonic yang dikeluarkan melalui mulutnya
Ikan Pemanah/Ikan Sumpit
  1. Ikan pemanah atau ikan sumpit, hidup di air tawar
  2. Untuk mendapatkan makanan ia menyemprotkan air pada hewan-hewan kecil, seperti laba-laba, capung, dan lalat yang bergantung pada ranting atau daun yang ada di atas permukaan air
Trenggiling
  1. Memiliki cakar yang kuat untuk menarik rayap/semut dari sarangnya
  2. Tidak memiliki gigi, tetapi memiliki lidah yang panjang dan lengket yang dapat dijulurkan untuk memperdaya mangsanya
  3. Memiliki sisik yang tebal dan keras, dan dapat menggulung tubuhnya seperti bola untuk melindungi diri